Viral Turis China Adu Jotos di Gunung Everest, Masalahnya… Ya Elah

Jakarta

Viral turis-turis, diduga dari China, saling adu jotos di Gunung Everest. Semua bermula dari masalah sepele: mencari posisi terbaik untuk foto bersama.

Jadi, ceritanya begini, detikers. Melansir Independent, Kamis (4/7/2024) seorang tour guide meminta grup yang dia pandu untuk berpose bersama di dekat Everest Elevation Measurement Monument. Tapi, dua pasangan tiba-tiba saja beradu mulut tentang di mana mereka mengambil posisi untuk foto.

Dengan cepat, adu mulut antara dua laki-laki itu berujung pada saling tonjok. Bahkan, dari video yang tersebar, mereka sampai bergulat di tanah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang perempuan mencoba melerai, tapi tidak bisa berbuat banyak. Tak lama berselang, polisi perbatasan Everest datang dan menghentikan pertikaian.

[Gambas:Youtube]

ADVERTISEMENT

Tidak diketahui apakah mereka yang bertengkar terluka parah atau tidak. Namun, akibat kerusuhan tersebut, keempat orang tersebut ditahan.

Media lokal melaporkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Kasus ini akan dipertimbangkan secara hukum. Perkembangan kasus akan disampaikan ke masyarakat.

Kehebohan di Gunung Everest beberapa kali terjadi. Misalnya, pada tahun 2013, seorang pendaki asal Inggris bernama Jonathan Griffith dan dua rekannya diserang oleh hampir 150 Sherpa (porter di Pegunungan Nepal). Para Sherpa menuduh kumpulan pendaki menendang es ke arah mereka dan melangkahi tali mereka.

“Itu sangat menakutkan. Sebagai pendaki, kita semua menghadapi situasi yang sangat berbahaya, namun ini adalah pertama kalinya saya benar-benar berpikir ini adalah akhirnya,” kata Griffith kepada Daily Mail.

“Kami diberitahu salah satu dari kami akan mati malam itu dan sisanya akan menyusul kemudian,” lanjutnya.

Awal tahun ini, Nepal mengumumkan serangkaian peraturan baru bagi para pendaki gunung di Himalaya. Salah satunya, ada peraturan yang memerintahkan mereka untuk membawa pelacak GPS. Ini dilakukan setelah 18 orang meninggal di Everest dan setidaknya lima tubuh pendaki belum ditemukan di gunung tersebut.

China memang sudah membuka kembali akses ke Gunung Everest bagi pendaki asing dari wilayah Tibet per bulan April tahun ini sejak pandemi. Setiap tahunnya, sekitar 300 izin tersedia untuk pendaki non-China.

(ask/fay) 

Updated: Juli 4, 2024 — 10:23 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *