Pesawat Ruang Angkasa NASA ke Bulan Jupiter, Cari Tanda Kehidupan

FotoINET

AP/John Raoux – detikInet

Rabu, 16 Okt 2024 22:10 WIB

Amerika Serikat – NASA akhirnya meluncurkan misi Europa Clipper. Misi ambisius ini bertujuan mencari bukti kehidupan di salah satu tempat paling menjanjikan di Tata Surya.

Sesuai namanya, misi ini akan tiba di Europa, salah satu dari empat bulan terbesar yang mengelilingi Planet Jupiter. Misi ini diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX pada Senin (14/10) pukul 12.06 waktu setempat.

Peluncuran Europa Clipper seharusnya dilakukan pekan lalu, tapi terpaksa diundur karena Badai Milton yang menghantam Florida. Setelah mengangkasa, Europa Clipper akan menempuh perjalanan sejauh 2,9 miliar km dan tiba di tujuannya pada tahun 2030.  

Astronom sudah lama mengincar Europa sebagai target penjelajahan sejak misi Voyager milik NASA menangkap foto close-up bulan-bulan Jupiter pada tahun 1979. NASA mengirimkan misi lanjutan bernama Galileo pada akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an yang menemukan Europa memiliki air di bawah permukaan es-nya yang setebal 25 km.  

Europa Clipper merupakan wahana antariksa terbesar milik NASA yang pernah dikirim untuk menjelajahi benda angkasa lain. Wahana antariksa ini memiliki berat 5,7 ton dengan dua panel surya raksasa yang bentangannya mencapai 30,5 meter. Wahana antariksa ini dilengkapi kamera canggih yang bisa menangkap objek di permukaan bulan berukuran 50 cm. Hasil jepretan kamera ini akan lebih tajam ketimbang foto yang diambil misi Galileo.  

Sensor lainnya yang dibawa Europa Clipper akan mengukur komposisi kerak dan atmosfer Europa, mencari semburan air yang keluar melalui retakan di lapisan es, dan memindai genangan air yang mungkin berada di atau dekat permukaan Europa. NASA menekankan wahana antariksa ini tidak akan mendarat di permukaan Europa, dan hanya akan mengorbit targetnya di ketinggian 25 km di atas permukaan. Misi ini juga tidak mencari kehidupan seperti yang ada di Bumi, melainkan struktur dan sumber energi yang mungkin bisa mendukung adanya kehidupan.  

(/)

 

Updated: Oktober 16, 2024 — 3:10 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *