Jakarta–
Selama bertahun-tahun, chronic wasting disease (CWD), yang disebabkan oleh agen patogen abnormal menular yang disebut prion, secara diam-diam telah menyebar di seluruh Amerika Utara. Ahli mengatakan, penyakit yang menyebabkan rusa menjadi seperti zombie ini bisa menular ke manusia.
Kekhawatiran terutama disuarakan oleh para pemburu setelah melihat rusa berperilaku aneh. Prion menyebabkan perubahan pada otak dan sistem saraf inangnya, membuat hewan ngiler, lesu, kurus, sering tersandung dan tatapannya kosong. Itu sebabnya CWD disebut penyakit rusa zombie.
CWD menyebar melalui keluarga cervid, termasuk rusa, rusa besar, karibu, dan rusa kutub. Penyakit ini berakibat fatal, dan sejauh ini belum ada pengobatan atau vaksin yang diketahui.
“Penemuannya di Yellowstone, yang ekosistemnya mendukung mamalia liar terbesar dan paling beragam di benua AS, merupakan peringatan penting bagi masyarakat,” kata Dr Thomas Roffe, dokter hewan dan mantan kepala kesehatan hewan di Fish & Wildlife Service sebuah agen federal AS, dikutip dari The Guardian.
“Kasus ini menempatkan CWD dalam perhatian luas dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. CWD adalah penyakit yang mempunyai implikasi ekologis sangat besar,” sambungnya.
Roffe telah memperkirakan CWD akan mencapai Yellowstone selama beberapa dekade, dan memperingatkan bahwa pemerintah federal dan negara bagian Wyoming perlu mengambil tindakan agresif untuk membantu memperlambat penyebarannya.
Peringatan-peringatan tersebut sebagian besar tidak diindahkan. Kini, konsekuensinya akan terlihat bagi jutaan orang yang mengunjungi taman nasional tersebut setiap tahunnya.
Area ini merupakan laboratorium yang luas untuk mengamati apa yang terjadi ketika CWD menyusup ke dalam ekosistem dengan keanekaragaman hayati aslinya yang lengkap. Ratusan ribu rusa melintasi Yellowstone, mendukung populasi beruang grizzly, serigala, puma, anjing hutan, dan pemakan bangkai lainnya.
“Penyakit ini adalah bencana yang berlangsung lambat,” kata Dr Michael Osterholm, ahli epidemiologi yang mempelajari wabah bovine spongiform encephalopathy, atau penyakit sapi gila.
“Kita sedang menghadapi penyakit yang selalu berakibat fatal, tidak dapat disembuhkan, dan sangat menular. Yang menjadi kekhawatiran adalah kita tidak mempunyai cara yang efektif dan mudah untuk memberantas penyakit ini, baik dari hewan yang terinfeksi maupun dari lingkungan yang terkontaminasi,” ujarnya.
Sekali lingkungan itu terinfeksi, patogen tersebut sangat sulit diberantas dan dapat bertahan selama bertahun-tahun di tanah atau permukaan. Para ilmuwan melaporkan bahwa patogen ini tahan terhadap disinfektan, formaldehida, radiasi, dan pembakaran pada suhu 600 derajat Celcius.
Simak Video “Muncul Petisi Tolak Pelepasan Jutaan Nyamuk di Bali, Ini Kata Kemenkes”[Gambas:Video 20detik](rns/rns)