Jakarta–
MrBeast atau nama aslinya Jimmy Donaldson, adalah YouTuber sangat populer dan juga terkaya. Ia punya 317 juta subscriber di channel-nya dan Forbes mengestimasi, kekayaannya tembus USD 500 juta. Belakangan ini, dia terseret dalam kasus yang dinilai cukup berat.
Dokumen pengadilan setebal 54 halaman bisa jadi adalah ujian terberatnya sejauh ini. Jadi, lima kontestan perempuan di acara Beast Games yang akan ditayangkan Prime Video, mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan produksinya, MrB2024, dan Amazon.
Disebut serial kompetisi realitas terbesar yang pernah ada, 1.000 kontestan bersaing memperebutkan USD 5 juta saat acara ditayangkan. Namun, gugatan itu menjerumuskannya ke dalam krisis. Dokumen hukum memuat tuduhan kontestan secara kolektif menderita di lingkungan yang secara sistematis menumbuhkan budaya misogini dan seksisme.
Dikutip detikINET dari BBC, Sabtu (28/9/2024) kontestan menyebut mereka tidak diberi makan dengan baik dan juga terlalu lelah. Makanan disediakan secara sporadis dan jarang-jarang, sehingga membahayakan kesehatan para peserta.
Laporan sebelumnya dari New York Times menyebut ada beberapa peserta yang sampai dirawat di rumah sakit. Bahkan seorang kontestan mengklaim mereka 20 jam tidak diberi makan.
MrBeast sudah beberapa kali kena kontroversi, tapi biasanya lolos. Videonya yang anggarannya besar, sangat disukai di YouTube. Dia juga digambarkan dermawan, pernah memberikan rumah, uang tunai dan mobil.
Website-nya menyebut MrBeast sudah memberikan 25 juta makanan bagi yang memerlukan. Subscriber-nya terus tumbuh, di mana dalam 30 hari terakhir saja, ada penambahan 5 juta subscriber.
Namun demikian, gugatan hukum itu berpotensi membuatnya tersandung. James Lunn, pakar di Savvy Marketing, mengatakan MrBeast perlu transparan di kasus ini.
“Pendekatan proaktif, menangani masalah secara transparan dan memastikan akuntabilitas, dapat melindungi mereknya,” cetusnya.
Pakar merek Catherine Shuttleworth menilai ketenaran MrBeast dapat melindunginya terhadap reaksi keras, tapi gugatan terbaru itu mungkin bisa berdampak, khususnya pada bisnisnya yang lain.
“Jika menyangkut bisnisnya, khususnya yang menargetkan keluarga dan anak seperti cokelat batangan Feastables atau Lunchly, ceritanya berbeda. Orang tua yang sering kali memegang daya beli, cenderung kurang toleran terhadap kontroversi yang melibatkan keselamatan, keadilan, dan etika,” kata dia.
(fyk/fay)