Jakarta–
CEO SpaceX Elon Musk mengumumkan bahwa layanan internet berbasis satelit Starlink kini beroperasi di Gaza, Palestina.
Tidak diketahui secara pasti lokasi adanya sinyal internet di Gaza yang dimaksud. Namun, Musk menyebutkan bahwa Starlink kini beroperasi untuk melayani sebuah rumah sakit di Gaza. Pengoperasian tersebut dengan persetujuan Israel dan didukung Uni Emirat Arab.
“Starlink sekarang aktif di rumah sakit Gaza dengan dukungan @UEAmediaoffice dan @Israel,” ungkap Musk dikutip akun X @elonmusk, Rabu (24/7/2024).
Dibutuhkan waktu sampai lima bulan, Starlink mendapatkan izin dari Pemerintah Israel untuk menyediakan layanan internet miliknya di Gaza.
Pada akhir November 2023, Israel akhirnya mengizinkan internet satelit Starlink beroperasi di Gaza, tapi hanya boleh dengan persetujuan pemerintah Israel. Kesepakatan ini diumumkan saat pemilik Starlink Elon Musk sedang mengunjungi Israel.
Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dalam postingannya di X mengatakan Musk sudah mencapai kesepakatan prinsip dengan Kementerian Komunikasi Israel.
“Unit satelit Starlink hanya dapat beroperasi di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk di Jalur Gaza,” kata Karhi.
Sebulan sebelumnya, Musk mengatakan jaringan internet Starlink bisa membantu organisasi yang diakui secara internasional yang membantu di Gaza. Jaringan internet di Gaza sendiri sempat beberapa kali putus sejak konflik yang dimulai pada 7 Oktober lalu.
Israel pernah beberapa kali memutus jaringan komunikasi ke Jalur Gaza. Sementara itu provider lokal Paltel kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk mendukung operasionalnya.
Awalnya, Israel sempat menolak usulan Musk itu. Ia mengatakan teknologi itu bisa dimanfaatkan oleh Hamas untuk kegiatan terorisme, dan menegaskan pemerintah Israel akan mengerahkan segala cara untuk mencegah Starlink beroperasi.
Musk sendiri saat ini sedang mengunjungi Israel untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Kunjungan Musk ke Israel juga bersamaan dengan hari terakhir gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
(agt/fay)