Taipei–
Peluncuran satelit China memicu alarm peringatan darurat di Taiwan. Rupanya, alarm tersebut salah mengidentifikasi ancaman, di mana wahana peluncuran satelit China terdeteksi secara keliru sebagai rudal.
Alarm tersebut berbunyi dan memberi peringatan dalam bahasa Inggris dan Mandarin serta tersebar ke seluruh smartphone di Taiwan sebagaiEarly Warning System(EWS) pukul 15.00 waktu Taiwan, Selasa (09/01/2023). Isi peringatan dalam pesan yang terhubung dengan EWS tersebut adalah bahaya ancaman rudal melintasi Taiwan.
Pada waktu yang sama, China sedang meluncurkan satelit mereka di fasilitas peluncuran Xichang, provinsi Sichuan seperti dikutip detikINET dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak China belum memberi pemberitahuan dini tentang peluncuran tersebut kepada Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan juga merasa bahwa lintasan rute wahana peluncur satelit tersebut ‘abnormal’ karena terbang ke tenggara melintasi ujung selatan Taiwan.
“Militer segera menggunakan sistem peringatan nasional untuk memberi tahu orang-orang agar waspada,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan.
Aktifnya alarm peringatan darurat di Taiwan terjadi di saat kecemasan Taiwan akan melaksanakan pemilihan Presiden pada hari Sabtu di bawah ancaman China yang mengklaim wilayahnya.
Akibat alarm tersebut aktif, Kementerian Pertahanan Taiwan juga meminta maaf atas isi peringatan tersebut dalam bahasa Inggris yang menyebut adanya ancaman rudal. Militer Taiwan mengklaim bahwa tindakan tersebut sudah sesuai dengan peraturan tanggap darurat yang berlaku mengenai peringatan pertahanan udara nasional.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan peluncuran satelit oleh China di wilayah udara Taiwan jelang pemilihan presiden merupakan ‘Gray Zone Activity’. Gray Zone Activity adalah situasi yang memiliki risiko antara perdamaian atau perang di suatu wilayah, seperti dilansir dari Atlantic Council.
Simak Video “Detik-detik China Luncurkan Satelit Observasi Laut Baru”[Gambas:Video 20detik](fyk/afr)