Jakarta–
Manusia modern bergantung pada global positioning system (GPS) sebagai penunjuk arah dan posisi saat bepergian. Bagaimana jika manusia tak hanya menjelajah Bumi tetapi juga Bulan?
Dapatkah sesuatu seperti GPS, sistem navigasi satelit yang paling terkenal, diperluas ke dunia lain yang bukan Bumi? Jawabannya bukan hanya ya, tetapi segera.
Badan antariksa sejumlah negara terlibat dalam upaya membangun konstelasi mirip GPS di sekitar Bulan. NASA dan badan antariksa Eropa ESA dan Jepang JAXA, sedang mengembangkan konsep satelit navigasi Bulan yang dapat digunakan akhir tahun 2020-an.
Pada Juli lalu, badan antariksa China CNSA, mengungkap rencana meluncurkan konstelasi 21 satelit komunikasi dan navigasi guna mendukung misi eksplorasi Bulan mereka.
“Belum ada dorongan untuk memindahkan semua infrastruktur komunikasi dan navigasi yang ada di Bumi ke tempat lain di Tata Surya hingga saat ini. Inilah saatnya orang-orang memikirkan lompatan teknologi seperti itu,” kata Bijunath Patla, fisikawan teoretis di National Institute of Standards and Technology AS, dikutip dari Wired.com, Rabu (11/9/2024).
Lompatan ini dipicu lonjakan aktivitas dan eksplorasi terencana di Bulan dalam beberapa tahun mendatang. Berbagai aktivitas eksplorasi bahkan pemukiman di Bulan nantinya, menuntut logistik canggih, termasuk jenis sistem GPS dan pengaturan waktu yang mendukung hampir semua infrastruktur kita di Bumi.
“GPS telah menjadi tulang punggung ekonomi kita di Bumi,” kata Cheryl Gramling, insinyur kedirgantaraan yang memimpin pengembangan standar dan pengaturan waktu Bulan di NASA.
“Mulai dari pertanian, keselamatan, penyelamatan, keuangan, pertambangan, semua industri tersebut benar-benar bergantung pada GPS,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dengan cara yang sama, manusia memerlukan infrastruktur semacam itu di Bulan jika akan membangun ekonomi Bulan. “Memiliki sistem penentuan posisi Bulan akan membantu sistem pendaratan, pemanfaatan sumber daya setempat, dan perencanaan jalur,” katanya.
(rns/fay)